Berita Singkat

Bersama berbagi Suka, Bersama Meringankan Derita .......PERWAKAB Bisa!

Jumat, 21 Mei 2010

Anggaplah Batam Kampung Sendiri

BATAM, TRIBUN - Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Itulah ungkapan yang selalu dipegang bagi perantau di manapun mengadu nasib. Tak terkecuali para perantau asal Kalimantan Barat yang
sejak lama telah berkiprah di Batam terutama di sektor niaga dan industri. Pada Sabtu (27/7) malam mereka dilantik dan dikukuhkan dalam wadah Perkumpulan Warga Kalimantan Barat (Perwakab) oleh para pembina dan Wali Kota Singkawang, Hasan Karman, di Hotel Sidney Batam Centre.

Acara yang dihadiri oleh ratusan tokoh marga Tionghoa dan beberapa organisasi seperti INTI, PSMTI dan lainnya ini berlangsung meriah. Mereka saling menyumbangkan lagu dan minum teh bersama-sama. Tak terkecuali ketua INTI Harsono juga beryanyi di panggung.

Wali Kota Batam yang diwakili oleh Kepala Kesbanglinmas, Zulhendri, menyambut gembira terbentuknya perkumpulan ini. Diharapkan mereka bisa lebih memberikan kontribusi bagi pembangunan Batam terutama di bidang pariwisata, industri, dan perkapalan. “Anggaplah Batam sebagai kampung halaman sendiri, tempat mengubah nasib,” kata Zulhendri dalam sambutannya.

Sedangkan Wali Kota Singkawang merasa surprise atas kehadiran tokoh-tokoh Batam seperti dari pemko, kejaksaan, DPRD dan beberapa ormas. Hal ini menunjukkan warga Kalbar sudah membaur dan diterima di Batam. Diakuinya, mereka yang merantau di luar Kalbar memberikan sumbangan yang besar.

“Mereka suka kirim uang dan bantuan ke kampung halaman dan menjalin perdagangan untuk memajukan ekonomi Kalbar,” kata Hasan. Diakuinya, era reformasi ini memberikan ruang yang lapang bagi seluruh etnis untuk bergerak, berserikat, dan berorganisasi tanpa ada paksaan dan ancaman. “Terbukti, kami juga terpilih menjadi Wali Kota Singkawang,” ujar Hasan yang juga beretnis Tionghoa.

Ketua Perwakab periode 2008-2011, Cu Tung Liung, mengajak semua anggotanya untuk bersama mengabdi dan ikhlas untuk berbakti di negeri ini. Tanpa membedakan partai, ormas, warna kulit, agama, dan etnis, hendaknya membaur dan bahu membahu kerjasama dengan masyarakat. Perwakab yang memiliki anggota ribuan ini bertujuan untuk mempererat pergaulan dengan masyarakat luas termasuk membantu urusan kematian, kemalangan dan mendirikan tempat penampungan orang cacat maupun jompo.

Hartono sebagai ketua panitia juga mengajak warga Kalbar di Batam untuk melestarikan budaya dan kesenian daerah asal demi mendukung Visit Batam 2010.(wid)

Source : http://tribunbatam.co.id/index.php/jodoh-nagoya/anggaplah-batam-kampung-sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar